Sang Profesor

Perburuan Tikus-Tikus Nakal

Posted on: Januari 12, 2010

Ada sebuah cerita yang dikutif dari cerita-cerita motivasi Darmadi Darmawangsa, cerita ini menggambarkan intencive motivation.

Dikisahkan tentang sebuah desa kecil di kaki sebuah gunung, para penduduknya sebagian besar merupakan petani yang mencari penghasilan dengan menanam padi. Daerah tersebut terkenal dengan kesuburannya sehingga kebanyakan warganya menjadi kaya raya. Tapi satu tahun belakangan ini, desa tersebut dilanda wabah tikus yang sangat hebat yang mengakibatkan panen padi di desa itu terganggu. Hampir seluruh pelosok desa dipenuhi oleh kawanan tikus yang senang memakan dan merusak hasil panen petani.

Oleh karena kewalahan menangani masalah ini, Kepala Desa membuat sayembara untuk seluruh penduduk desa tersebut. Sayembara itu sangat menarik karena bagi mereka yang berhasil menangkap seekor tikus akan diberikan uang sebesar 1.000 rupiah.

Tiga bulan setelah program dileuarkan, populasi tikus dengan serta merta menurun. Warga kegirangan dan keasyikan memburu tikus, bukan hanya karena tikus merupakan usuh bebuyutan mereka, namun mereka juga mendapatkan hasil yang sangat lumayan dari hasil pemburuan tikus. Bahkan, banyak keluarga mengerahkan seluruh anak-anaknya untuk menangkap tikus. Penghasiln warga meningkat dengan cepat setelah penangkapan tikus-tikus tersebut. Celakanya, sebagian warga merasa bahwa uang dari hasil menangkap tikus jauh lebih besar dan lebih mudah di dapat daripada ketika mereka bekerja di sawah. Hri demi hari populasi tikus mulai berkurang dan warga mulai gusar karena penghasilan mereka dari menangkap tikus menjadi berkurang juga.

Dua bulan kemudian, Kepala Desa melakukan survey, dan alangkah kagetnya ia ketika menemukan informasi bahwa jumlah tikus pada saat ini lebih banyak daripada jumlah tikus sebelum diadakan sayembara. Selidik punya selidik, ternayata ada beberapa oknum penduduk desa yang mengembakbiakkan tikus untuk dpat ditukarkan dengan uang.

Alhasil, sayembara yang bermaksud memberikan insentif bagi para penduduk untuk mengurangi populasi tikus, disalgunakan segelintir oknum yang menginginkan sesuatu yang lebih mudah.

Apa makna yang dpat diambil dari cerita tersebut? Motivasi berdasarkan insentif (hadiah) sering kali sangat efektif jika diterapkan dlam suatu periode waktu tertentu untuk mendorong seseorang agar berubah. Karena jika dilakukan untuk suatu rentang waktu yang panjang, esensi kompetisi untuk mendapatkan insentif  ini menjadfi buyar. Mengapa? Karena dengan jangka waktu yang pendek, kita dapat terus menciptakan kompetisi lain dan dengan jenis hadiah yang lain lagi yang lebih menarik. Sebenarnya, setelah mendapatkan apa yang dikejar sebelumnya, seseorang akan menantikan hadiah yang lebih menarik dan mahal untuk periode berikutnya. Jika insentif yang ditawarkan kurang dari sebelumnya, maka motivasi seseorang akan surut.

Hal ini mengingatkan bahwa setelah mencapai apa yang diinginkan, seseorang cenderung berhenti untuk menikmati apa yang ia dapati.

Tinggalkan komentar